RUPS Unilever Indonesia Berbuntut Panjang

¤

Unilever Indonesia Bukukan Penjualan RP 36.5 triliun di 2015. Sebuah mahakarya pertumbuhan yang dicapai berkat kekuatan inovasi dan strategi bisnis berbasis sustainability.
¤
Jakarta, 14 Juni 2016: Di tengah situasi ekonomi yang melambat di sepanjang 2015, PT Unilever Indonesia, Tbk. (Unilever Indonesia) secara keseluruhan berhasil mempertahankan kinerja positif dan menunjukkan kuatnya kinerja Perseroan. Penjualan tetap mengalami pertumbuhan positif, yakni meningkat sebesar 5,7%  menjadi Rp 36,5 triliun, dengan  pertumbuhan laba sebesar 2%. Kategori Foods and Refreshment mengalami pertumbuhan yang kuat, membukukan penjualan sebesar Rp 11,1 triliun. Sementara kategori Home and Personal Care mencatat penjualan sebesar Rp 25,4 triliun. Kinerja Perseroan di tahun 2015 ini dilaporkan pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik 82 tahun Unilever Indonesia di Jakarta (Le'Meridien Jakarta 14 Juni 2016).
¤
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Hemant Bakshi mengatakan, “Kami gembira Unilever Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan positif di tengah situasi perekonomian yang sarat beban di 2015. Manajemen modal kerja (working capital) kami terus membaik. Kemajuan ini didorong oleh strategi pertumbuhan bisnis ‘4Growth’ kami yaitu;
1. Pertumbuhan yang konsisten (consistent growth)
2. Pertumbuhan yang menguntungkan (profitable growth)
3. Pertumbuhan yang kompetitif (competitive growth)
4. Pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan (sustainable growth). Kinerja beroreientasi 4G telah berhasil mempertahankan posisi perusahaan sebagai salah satu FMCG terbesar di Indonesia.”
¤
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini disetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2015 sejumlah Rp. 424,- (Empat Ratus Dua Puluh Empat Rupiah) per lembar saham atau semuanya berjumlah Rp. 3.235.120.000.000,- (Tiga Triliun Dua Ratus Tiga Puluh Lima Miliar Seratus Dua Puluh Juta Rupiah) yang akan dibagikan segera kepada semua pemegang saham Perseroan yang berhak. Sebelumnya, perseroan juga telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2015 sejumlah Rp. 342,- (Tiga Ratus Empat Puluh Dua Rupiah) per saham atau semuanya berjumlah Rp. 2.609.460.000.000,- (Dua Triliun Enam Ratus Sembilan Milyar Empat Ratus Enam Puluh Juta Rupiah) kepada pemegang saham Perseroan pada bulan Desember 2015 tahun lalu.
¤
Sehingga untuk tahun buku 2015, total dividen total yang diterima oleh pemegang saham Perseroan yang berhak adalah sejumlah Rp. 766,- (Tujuh Ratus Enam Puluh Enam Rupiah) per saham atau semuanya berjumlah Rp5.844.580.000.000 (Lima Triliun Delapan Ratus Empat Puluh Empat Miliar Lima Ratus Delapan Puluh Juta Rupiah). Angka tersebut naik Rp14,- (Empat Belas Rupiah) dibandingkan dengan dividen untuk tahun buku 2014.
¤
Pada Paparan Publik, Hemant Bakshi melaporkan juga hasil pencapaian Perseroan atas target USLP (Unilever Sustainable Living Plan). Yaitu, salah satu strategi bisnis Unilever sebagai katalisator yang bertujuan untuk membantu pertumbuhan bisnis dua kali lipat seraya, mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan seiiring dengan, meningkatnya manfaat positif produksi pabrikan Unilever untuk masyarakat.
¤
Ada tiga target utama yang ingin dicapai oleh Unilever secara global di 2020 :
1. Membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lebih dari 1 milyar orang di seluruh dunia
2. Mengurangi hingga separuh jejak lingkungan yang ditimbulkan oleh produk-produk Unilever
3. Memasok 100% bahan baku pertanian dari sumber yang berkelanjutan
4. Meningkatkan kualitas penghidupan jutaan orang di seluruh dunia
¤
Hemant Bakshi memaparkan bahwa, lima tahun setelah strategi ini diluncurkan telah membawa semakin banyak dampak positif bagi Unilever. Baik dari segi pertumbuhan bisnis, efisiensi biaya serta kemampuan untuk bertahan di masa depan. Terungkap dalam RUPS, bagi Unilever Indonesia, mencari untung dengan memasarkan produk merupakan satu mata rantai yang berbuntut panjang yakni, persero memiliki konsekuensi untuk turut aktif memberdayakan masyarakat.
¤
 
Beberapa brand Unilever yang sangat kuat sebagai dikenal sebagai sustainable living brands, antara lain Lifebuoy, Pepsodent dan Bango. Brand-brand ini memiliki misi dan tujuan lebih dari sekedar memasarkan produk dalam menarik laba namun, sekaligus berkontribusi dalam pencapaian target  USLP guna peningkatan daya tahan kesehatan yang pada gilirannya berujung pada kualitas daya tahan ekonomi masyarakat.
¤
Hingga saat ini, melalui brand Lifebuoy, Unilever telah berhasil menjangkau lebih dari 70 juta anak dan ibu di 16 provinsi melalui program CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Selain itu, Pepsodent melalui kampanye sikat gigi pagi dan malam sudah menjangkau 7 juta anak di lebih dari 250 kota di Indonesia. Sedangkan di area lingkungan, Unilever Indonesia telah berhasil mengurangi emisi CO2 dari operasional pabrikan sebanyak 20%. Sementara penggunaan air berkurang 31%.
¤
Berkaitan dengan pencapaian sindikasi dalam hal lingkungan, Unilever telah membangun 1.258 bank sampah yang menyerap lebih dari 3.700 ton sampah anorganik. Pada sisi pasokan bahan baku, 48% dari bahan mentah pertanian yang dipakai oleh Unilever Indonesia telah berasal dari sumber yang berkelanjutan.
¤
Perseroan pun juga telah membantu dan melatih sekitar 31.500 orang petani kedelai hitam dan gula kelapa. Serta, memberikan akses pelatihan dan peningkatan keterampilan untuk 3.300 petani perempuan dengan fokus meningkatkan pendapatan para petani perempuan ini beserta keluarganya.
¤
“Kami percaya dengan menjalankan praktek bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bisnis kami akan tumbuh secara positif. Dan tidak hanya itu, melalui brand-brand kami yang memiliki tujuan sosial yang kuat, keberadaan kami pun secara akrab akan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia sekarang dan juga, dimasa yang akan datang” tutup Hemant mengakhiri sambutan.
¤
------ selesai------